Rabu, 09 September 2009

laporan KKP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Generator memegang peranan yang sangat penting dalam pembangkit listrik dan penyaluran tenaga listrik pada suatu system tenaga listrik.
generator dalam fungsinya memasok tenaga listrik kesistim harus memiliki keandalan dan kontinivitas yang baik. Dalam hal ini generator harus memiliki pengaman dari segala kemungkinan gangguan yang terjadi, baik gangguan yang berasal dari generator itu sendiri maupun gangguan yang berasal dari bagian-bagian lain sistim tenaga listrik, kalaupun terjadi gangguan pada generator secepat mungkin gangguan tersebut dapat segera dieliminasi agar dapat mencegah kerusakan pada generator atau system. Untuk mendukung hal diatas diperlukan sistim proteksi mempunyai peranan yang sangat baik dalam melindungi generator dari gangguan atau mencegah kerusakan akibat gangguan atau kondisi abnormal danuntuk menjmin kontinivitas operasi generator dalam memasok tenaga listrik ke sistim, oleh karena itu sistim pengaman harus dimuliki oleh setiap generator.
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan kerja praktek adalah :
1. Program platihan dan pengembangan keterampilan mahasiswa ini, dimaksudkan untuk
2. memenuhi persyratan dalam penyelesaian Program Strata (S1) pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro Universitas Borneo Tarakan.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti proses Kegiatan Industri dan keterlibatan didalamnya sehingga dapat membawa pengalaman praktek dalam industry nantinya.
4. Mengetahui system kerja Generator pada PT.Intracawood Manufacturing Tarakan.
5. Untuk memperoleh data-data yang akan dipergunakan dalam penyusunan laporan.
1.3 Batasan Masalah
Penggunaan generator dalam sistim pembangkit Untuk penyuplaian tenaga listrik PT.Intracawood Manufacturing Tarakan.
1.4 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat kerja praktek ini antara lain;
Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya
Merupakan sarana latihan kerja dan pencarian data serta informasi untuk penulisan laporan.
Membeikan tambahan ilmu khusnya dalam bidang generator yang nantinya kelak menjadi bekal bagi penulis menghadapi masalah yang sama.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Generator Dalam Sistim Tenaga Listrik
Pusat dari system tenaga listrik adalah generator yang digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak dalam pusat listrik berkaitan dengan instalasi listrik dari pusat listrik. Generator sebagai sumber tenaga listrik dalam system perlu diamankan. Karna tanpa pengaman generator akan mengganggu jalannya pengoprasian system tenaga listrik. Oleh karna itu generator dilindungi terhadap semua gangguan yang dapat menyebabkan generator rusak. Namun dari segi selectivitas pengaman ini diharapkan pemutus tidak mudah trip terhadap gangguan dalam system karena lepasnya generator dari system penyuplaian akan mempersulit jalannya pengoprasian tenaga listrik. Pengaman hanya bisa bekerja apabila terjadi gangguan di system generator, dalam generator maupun pada penggerak mula generator (prime mover).
Hubungan antara generator, mesin penggerak mula dan medan penguat pada system tenaga listrik adalah bagian yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.









Gambar 2.1. generator dengan penggerak awal mesin diesel

Sebagai penunjang kegiatan pada industry PT.Intracawood manufacturing tarakan, maka sebagai sarana tenaga listrik tersedia dengan kapasitas 8 MW yang disuplia oleh PLN tarakan terhubung dengan tegangan 20 KV, Frekuensi 50 Hz, dengan menggunakan system 3 fasa. Sedangkan pembangkit milik intraca sendiri berkapasitas 6-7 MW.
Diagram satu garis pada pembangkit PT.intracawood Manufacturing dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


























2.1.1. Data-data generator
Generator yang digunakan pada PT.Intracawood manufacturing antara lain adalah :
4 unit generator STEMP FORD running dengan kapasitas 1 generator 825-906 KW /1000-1132 KVA
2 unit generator onan commins running dengan kapsitas 1 generator 825-906 KW / 1029-1132 KVA
1. Onan Cummins
Model = 823DFJD no seri =ASL 3 0013/1
2 unit merek onan cummins

PRIMER STAND BY
Rated power
Rated power
Rated current 0.8 pf
V = 220/380
F = 50-60 Hz
Rpm = 1500-1800
825 KW
1029 KVA
1559 A 906 KW
1132 KVA
1715 A

2. Stemp ford
4 unit generator stemp ford
Type = Hc634K seri = G96A001126 spec = 5309

Frekuensi
Cos p
Phasa
Rated power
Kecepatan putar
Rated current
Temp 50-60Hz
0.8
3 phasa
825-906 KW/1000-1132KVA
1500 RPM
1671 A
40 drajat




Keterangan
Total generator keseluruhan adalah 9 unit generator.kemudian Yang dalam keadaan stand by, 4 unit merek stemford dan 2 unit merek onan Cummins Dan Yang dalam keadaan repair 3 unit stemp ford dan onan Cummins
2.1.2. Sinkronyzing generator
Untuk memenuhi kebutuhan akan daya puncak 6 sampai 7 MVA, perlu adanya hubungan paralel antara generator. Hal ini dilakukan secara manual dengan menghidupkan mesin satu persatu dan menyinkronkan ke jaringan.
Untuk menyinkronkan generator 1 dengan yang lain, perlu diperhatikan beberapa syarat antara lain:
Frekuensi antar generator sama.
Frekuensi yang diunakan 50-60 Hz pada putaran mesin 1500 RPM.
Tegangan sama.
Ada pun tegangan yang digunakan adalah 380-400 Volt untuk 3 fasa.
Cos µ sama
Cos µ yang haruskan adalah 0.8-0.9






























Gambar.Wiring Diagram Sinkron Reley
Adapaun alat yang digunakan pada penel antara lain:
Parallel drop kit.
Penyetel tegangan
Penyetel kecepatan mesin
Double frekuensi meter
Double voltage meter
Reverse power relay (RPR)
Sinkron slector swith
Synchronouscope meter.

2.2. Sistem Kerja Generator
Ada pun generator yang digunakan pada industry PT.intracawood Manufacturing tarakan adalah generator AC. Dimana arus yang dihasilkan merupakan arus bolak-balik 3 fasa. Dinamakan generator sinkron karna besarnya frekuensi listrik yang dihasilkan seimbang antara jumlah kutub dan putaran generator.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa.






Gambar.2.2. Skema lilitan stator generator 3 fasa
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)

Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan :






generator sinkron bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik, setelah rotor diputar dengan penggerak awal, kutub yanga ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan yang ada pada rotor diberikan arus penguat/arus searah dari luar maka pada kumparan kutub akan menimbulkan putaran magnet yang putaranya seimbang dengan kecepatan putaran kutub. Kemudian putaran kutub tersebutmemotong kumparan yang ada pada alur stator generator, sehingga akan menyebabkan timbulnya induksi atau gaya gerak listrik.
2.2.1. Generator Tanpa Beban (Beban Nol)
Jika poros generator diputar dengan kecepatan sinkron dan rotor dibri arus medan If maka E0 akan terinduksi pada kumparan jangkar stator sebesar :
E0 = cnΦ
Dimana : c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
Φ= fluks yang dihasilkan oleh If
Generator arus bolak-balik yamg dioprasikan tanpa beban, arus jangkarnya akan nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal Vt = Va = V0 . karna besar GGL induksi merupakn fungsi dari fluks magnet, maka GGL induksi dapat dirumuskan: Ea = f (Φ), yang berarti pengaturan arus medan sampai kondisi tertentu akan mengakibatkan GGL induksi tanpa beban dalam keadaan saturasi.








Gambar.2.3. hubungan dan karakteristik generator tanpa beban
2.2.2. Generator Berbeban

Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan berpengaruh terhadap tegangan beban dan faktor dayanya. Gambar.2.4. Menunjukkan jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan penurunan tegangan relatif kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator bersifat induktif terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi kenaikan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).















Gambar.2.4.Karakteristik Generator Berbeban


Hubungan antara tegangan tanpa beban (E0) dengan tegangan berbeban (V) disebut regulasi tegangan, yang dinyatakan sebagai berikut:

2.2.3. System Penguat (Exciter)
Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus penguat relatif konstan. Agar tegangan generator konstan, maka harus ada peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban. Gambar.2.5. menunjukkan sistem arus penguatan pada generator dan karakteristik tegangan keluarannya.












Gambar.2.5.prinsip kerja exciter generator
Keterangan :
Garis lengkung 1 : karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang diperoleh dari medan magnet minimum.
Garis lengkung 2 : karakteristik tegangan dengan penambahan arus penguat maksimum
Garis lengkung 3 : karakteristik yang berfariasi dengan mengatur arus penguat sesuai kebutuhan beban.
















BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
PT. Intracawood Manufacturing adalah perusahaan patungan. Mulai dirintis didirikan\ pada tahun 1988, antara BUMN PT. Inhutani I (25%) dengan perusahaan swasta grup Cipta Cakra Murdaya (CCM) yang diwakili oleh BERCA (25%) dan ALTRAK ’78 (50%). Spiritnya adalah agar kayu bulat produksi PT. Inhutani I dapat diolah di dalam negeri dalam rangka meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja dan kesempatan berusaha, pendapatan dan devisa Negara serta mendorong pembangunan daerah dan wilayah Kawasan Timur Indonesia pada umumnya, Kalimantan Timur bagian utara pada khususnya. Dengan demikian maka tujuan pembentukan perusahaan ini adalah : (a) untuk membangun industri pengolahan kayu terpadu berbasis plywood, dan (b) mengelola sebagian areal kerja HPH PT. Inhutani I secara lestari.

3.11. Pengurus Perusahaan
Susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Ir. Soebagjo Hadisepoetro
Wakil Presiden Komisaris : Tn. Murdaya Widyawimarta
Komisaris : Ny. Siti Harmini Kumara
Komisaris : Drs. Kirana Wijaya,SE,Akt
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Ny. Dra. Siti Hartati Murdaya
Wakil Presiden Direktur : Ir. Agus Hendrosusanto
Direktur : Ir. Totok Lestiyo
Direktur : Ir. Suparno
Chief Operation Oficer : Ir. Subiyakto Widjaya
Operasional Lapangan
General Manager : Ir. Mulia Adijaya, MM
Pengelolaan Hutan Lestari : Drs. Hendra, Ak
Kelola Produksi dan
Lingkungan : Teguh Dwi Subagyo, S.Hut
Kelola Sosial : Ir. Adang Hendra Sumpena
Pengelolaan Hutan-Bengalun : Ir. Jama’
Pengelolaan Hutan-Sekatak : Ir. Khaerudin
Alamat Perusahaan
Kantor Pusat :
Jln. Terusan Lembang D 51-53, Jakarta Pusat 10310
Telepon : (021) 3905751, 3148505
Faximile : (021) 3908469, 3908470
e-mail : intraca@cbn.net.id
Kantor Tarakan :
Jln. Yos Yudarso Rt. III No. 36-37, Tarakan 77113, Kalimantan Timur
Telepon : (0551) 22908, 22909, 22910
Faximile : (0551) 21656
e-mail : intraca@wasantara.net.id
Pabrik :
Juata – Tarakan Barat, Tarakan 77111, Kalimantan Timur
Telepon : (0551) 22908, 22909, 22910
Faximile : (0551) 24357, 34206
e-mail : intraca@cbn.net.id
3.1.2. Areal Kerja Sumber Daya Hutan
Sesuai dengan SK. Menteri Kehutanan Nomor : SK.335/Menhut-II/2004, tanggal 31 Agustus 2004 areal kerja IUPHHK PT. Intracawood Mfg adalah : 195.110 ha, terdiri atas : hutan produksi terbatas seluas 48.319 ha (25%); hutan produksi seluas 138.441 ha (71%), High Conservation Value Forest (HCVF) seluas 8.350 ha (4%), sebagian besar merupakan hutan hujan tropika basah yang didominasi oleh jenis Dipterocarpa. Lokasi areal kerja tersebut, masuk daerah aliran sungai (DAS) Sesayap dan Sekatak dan


berdasarkan administrasi pengelolaan hutan termasuk dalam wilayah UPTD Tarakan, UPTD Malinau dan Dinas Kehutanan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau di Kabupaten Bulungan dan Malinau, Kalimantan Timur. Industri plywood terletak di Kota Tarakan. Kondisi penutupan areal kerja IUPHHK seluas + 195.110 ha tersebut, sesuai dengan fungsi hutannya adalah sebagai berikut
Gambar 3.1. Kondisi penutupan areal kerja IUPHHK

3.1.3. Monitoring Dampak Pemanenan Hutan
Areal PT. Intracawood Mfg merupakan kawasan hutan hujan tropika basah, dengan topografi mulai dari datar sampai berbukit. Untuk meminimalkan dampak terhadap kualitas tanah, air dan tegakan tinggal maka PT. Intracawood Mfg selain menerapkan RIL, juga melakukan upaya-upaya penanaman tumbuhan merambat (cover crop) dalam rangka menghambat gerakan aliran permukaan, mencegah erosi, dan sedimentasi dalam badan sungai.
Mengingat kondisi topografi dan beragamnya asosiasi tumbuhan yang ada, maka penataan kawasan merupakan hal utama dalam melaksanakan upaya konservasi. Selain menetapkan kawasan-kawasan konservasi seperti : kawasan lindung (lereng > 40%, sempadan sungai, dll ), kawasan plasma nutfah, kawasan ekologi unik, dan PUP, bekerjasama dengan dan dibantu oleh The Nature Conservancy (TNC), PT. Intracawood Mfg juga telah menetapkan sebuah kawasan hutan yang bernilai konservasi tinggi seluas : 8.350 ha, yang disebut High Conservation Value Forest (HCVF). HCVF (hutan bernilai konservasi tinggi) dimaksud merupakan representasi dari hutan hujan tropika
dataran rendah yang memliki tingkat keaneka-ragaman hayati sangat tinggi yang masih utuh, ditetapkan sebagai kawasan yang mutlak dilindungi dan tidak boleh ada aktivitas pemanenan hutan. Selain HCVF, berdasarkan informasi dari masyarakat PT. Intracawood Mfg juga menetapkan tempat-tempat yang secara spesifik memiliki makna penting bagi masyarakat, seperti kuburan, dll. Selain itu berdasarkan kepentingan bersama, PT. Intracawood Mfg berinisiasi unuk mewujudkan batas desa, baik batas administratif maupun batas kesepakatan antar desa di masing-masing desa yang ada di dalam areal unit manajemen. Tumbuhan penting bagi masyarakat juga di identifikasi bersama untuk tidak dirusak atau terganggu sewaktu kegiatan pemanenan hutan.

3.1.4. Industri Pt.Intracawood Manufacturing
Industri pengelolaan kayu PT. Intracawood Mfg menghasilkan produk plywood, blockboard dan wood working, masing-masing dengan kapasitas output per tahun adalah 120.000 m3, 18.000 m3, dan 3.600 m3. 95% dari produk-produk tersebut di ekspor ke negara Jepang, Amerika, Korea, dan Eropa.
PT. Intracawood Mfg telah mendapat sertifikat untuk berbagai prestasi, antara lain penghargaan Primaniyarta sebagai eksportir non migas, JAS untuk produk panel kayu, ISO 9000 versi 2000 sebagai prosedur dan standar industri dan penilaian industri dengan kinerja baik dari Lembaga Penilai Independen (LPI) kriteria Departemen Kehutanan.
3.2. Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek yaitu di ruang lingkup PT.Intracawood Manufacturing Tarakan yang terletak di Kalimantan timur.

Bulan 03 04 05
Minggu III IV I II III IV I II III IV
Kerja praktek
Penyusunan laporan
asistensi
Presentasi

3.3. Metode Pengumpulam Data
Dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini diperlikan data-data, adapun metode pengumpulan data antara lain :
Mengadakan komunikasi atara karyawan dan petugasa yang berkompeten di bidangnya.
Melakukan pengamatan langsung pada saat melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT.Intracawood Manufacturing Tarakan.
Menggunakan beberapa refrensi yang berkaitan.







BAB IV
ANALISA DATA





















BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2 Saran
Dari hasil yang telah ditulis sub-sub sebelumnya, maka saya dapat menyarankan.


















DAFTAR PUSTAKA
























LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar